Jakarta, CNBC Indonesia – Perekonomian Tiongkok diproyeksikan membaik pada 2024 seiring dengan peluang yang lebih besar dibandingkan dengan tantangannya. Hal tersebut diungkapkan pejabat kantor keuangan dan ekonomi Partai Komunis China.
Kebijakan makroekonomi akan terus memberikan dukungan bagi pemulihan ekonomi, kata pejabat tersebut, dalam pembacaan rinci Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan yang diadakan pada 11-12 Desember, di mana para pemimpin utama menetapkan target ekonomi untuk tahun berikutnya.
“Harga di China rendah, tingkat utang pemerintah pusat tidak tinggi, dan terdapat kondisi untuk memperkuat implementasi kebijakan moneter dan fiskal,” lapor kantor berita Xinhua, mengutip kantor Komisi Urusan Keuangan dan Ekonomi Pusat pada Minggu (17/12/2023).
Namun, hambatan dalam siklus ekonomi domestik masih terjadi karena permintaan, konsumsi, dan investasi perusahaan masih lemah.
Tahun depan, para pejabat partai tersebut mengatakan China akan berupaya beralih dari pemulihan pascapandemi ke pertumbuhan konsumsi yang berkelanjutan.
Dana Moneter Internasional (IMF) bulan lalu merevisi perkiraan pertumbuhan China menjadi 5,4% tahun ini, dan mengaitkan revisi tersebut dengan pemulihan pasca-Covid yang “kuat”. Adapun pemerintah telah menetapkan target sekitar 5%.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini juga akan mengembangkan area pertumbuhan konsumsi baru seperti rumah pintar, rekreasi dan pariwisata, serta acara olahraga.
Dampak dari penerbitan obligasi negara, pemotongan suku bunga, pemotongan pajak dan biaya serta kebijakan lainnya tahun ini akan berlanjut hingga tahun depan, kata laporan itu.
China juga akan terus memantau pasar real estat yang terpuruk dan memenuhi kebutuhan pembiayaan yang wajar bagi perusahaan real estate.
“Dengan upaya bersama dari semua pihak, tujuan kebijakan pencegahan risiko real estat dan stabilisasi pasar dapat tercapai sepenuhnya,” kata laporan Xinhua, sebagaimana dikutip oleh Reuters. https://sebelumnyaada.com/