Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terpantau kembali bergairah pada perdagangan sesi I Senin (18/12/2023), di mana dalam sepekan terakhir PGEO nyaris melesat 20%.
Per pukul 09:41 WIB, saham PGEO menguat 0,77% ke posisi Rp 1.315/unit. Bahkan, saham PGEO sempat melesat 3,07% pada awal perdagangan sesi I hari ini.
Saham PGEO sudah ditransaksikan sebanyak 8.584 kali dengan volume sebesar 60,75 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 80,05 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 54,44 triliun.
Hingga pukul 09:41 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.275/unit, menjadi posisi dengan antrean beli terbanyak pada sesi I hari ini yakni mencapai 37.139 lot atau sekitar Rp 4,7 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 1.360/unit, menjadi posisi dengan antrean jual terbanyak pada sesi I hari ini yakni mencapai 15.239 lot atau sekitar Rp 2,1 miliar.
Prospek energi baru dan terbarukan (EBT) yang masih menjanjikan membuat saham PGEO cenderung positif dalam sepekan terakhir. Selama sepekan terakhir, saham PGEO sudah melesat 17,94%.
Bahkan, performa bisnis PGEO diprediksi bakal menunjukkan kinerja yang positif. PGEO dinilai sebagai emiten dan pemain utama pada sektor energi terbarukan dengan pertumbuhan yang stabil.
Apalagi, masih banyak potensi besar yang belum dimaksimalkan di sektor EBT. Dengan kapasitas internal mencapai 672 MW, PGEO menjadi pemain yang sangat berpotensi di sektor energi hijau yang sedang berkembang saat ini.
PGEO senantiasa menjalankan misi untuk menciptakan nilai (value creation) yang memaksimalkan potensi panas bumi Tanah Air guna mendukung dekarbonisasi nasional dan global.
Langkah ini dilakukan melalui drilling enhancement, well enhancement, meningkatkan skala operasi untuk mengoptimalkan inter-konektivitas, penggunaan teknologi terkini, serta membawa dan menginvestasikan rantai pasokan dan teknologi panas bumi di Indonesia.
Secara lebih rinci, dalam penciptaan nilai perusahaan mengupayakan dalam tiga strategi yakni mengoptimalkan inter-konektivitas aset yang dimiliki saat ini dengan lebih efektif dan efisien, kemudian melakukan utilisasi dengan teknologi terkini seperti co-generation dan pengembangan greenfield baru, serta memaksimal sumber pendapatan baru dengan transisi bisnis melalui pengembangan produk turunan.
Sebagaimana diketahui, PGEO merupakan pelopor geothermal Tanah Air sejak 1974 dan saat ini telah menjadi pemain terbesar di industri secara nasional dengan 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dan total kapasitas terpasang sebesar 1877 Mega Watt (MW) yang dioperasikan sendiri.
Dengan berbagai strategi tersebut, perusahaan optimis bisa mencapai kapasitas terpasang 1 Giga Watt (GW) dalam dua tahun mendatang. PGEO juga telah mempersiapkan tambahan kapasitas terpasang PLTP menjadi 1 GW dari 672 Mega Watt (MW). https://gayunggoyang.com/