Bukan AS, Raksasa NATO Ini Bersiap Hadapi Serangan Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia – Prajurit berpangkat tertinggi di militer Jerman sekaligus sekutu aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Carsten Breuer, mengatakan dirinya khawatir Rusia akan menyerang Jerman dan memulai perang “defensif”.

Dalam sebuah wawancara dengan media Jerman, Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung, baru-baru ini, pria dengan jabatan resmi Inspektur Jenderal Bundeswehr ini mengatakan dirinya prihatin dengan bagaimana Rusia “mempersenjatai kembali pasukannya saat ini.”

Ia menambahkan bahwa Jerman harus terbiasa dengan kemungkinan “bahwa suatu hari nanti kita mungkin harus melakukan perang defensif.”

Breuer juga ditanya apakah militer Jerman mampu menghadapi serangan Rusia terhadap NATO, di mana Jerman menjadi bagiannya, setelah kemungkinan berakhirnya perang Rusia-Ukraina.

“Ya. Titik. Kami tidak punya pilihan lain. Kami bisa membela diri, dan kami akan membela diri,” katanya, seperti dikutip Newsweek.

Namun, Breuer mengakui bahwa militer Jerman memiliki kekurangan dalam hal pertahanan nasional dan aliansi setelah berfokus pada manajemen krisis internasional selama bertahun-tahun.

“Kami sekarang melihat Bundeswehr (angkatan bersenjata Jerman) belum memiliki perlengkapan yang cukup untuk melakukan hal ini,” katanya. “Ada struktur yang membuat keputusan yang cepat dan tepat sasaran hampir mustahil dilakukan.”

Pernyataan Breuer ini bukan tanpa sebab. Pada Oktober, propagandis televisi pemerintah Rusia, Vladimir Solovyov, dalam acaranya mengancam bahwa Jerman pada akhirnya akan berada “di bawah bendera Rusia”.

“Jadi kami tidak punya pilihan lain. Kami akan menyelesaikannya, kami akan merebut Berlin sekali lagi, dan kali ini kami tidak akan pergi,” kritik Solovyov kepada Jerman karena meningkatkan jumlah pasokan yang dikirim ke Ukraina.

Sebagai informasi, Kerman telah menjadi sekutu kuat Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung dengan Rusia. Pada Oktober, kementerian pertahanan negara tersebut mengumumkan paket dukungan baru untuk Kyiv yang bernilai sekitar US$1,1 miliar untuk senjata, kendaraan, dan pertahanan udara. https://cerahkanla.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*