Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri FTX Sam Bankman-Fried yang juga terdakwa penipuan transaksi elektronik dilaporkan pernah berencana membeli sebuah pulau di kawasan Pasifik. Di pulau itu, dia akan membangun bunker atau tempat berlindung saat ada kiamat.
The Guardian melaporkan hal tersebut pada artikel Juli lalu. Pembelian pulau Nauru disebutkan dalam memo antara Sam dengan adiknya Gabriel dan eksekutif FTX Foundation, dikutip Rabu (13/12/2023).
Sebagai informasi, Nauru merupakan negara berdaulat di Mikronesia. Luas pulau tersebut 21 km yang berisi 12.500 masyarakat.
Nauru juga diketahui sebagai lokasi terbaik pencucian uang pada 1990-an. Ini pernah dilakukan oleh mafia Rusia dan al-Qaeda dengan menjual berbagai izin perbankan dan paspor diplomatik.
Mafia Rusia pernah mengirimkan US$70 miliar melalui sejumlah bank di Nauru tahun 1998. Pada 2002, Departemen Keuangan AS menetapkan Nauru sebagai negara pencucian uang.
Dalam memo yang sama juga tercatat rencana mengembangkan peraturan masuk akal soal peningkatan genetik. Ada pula rencana membangun laboratorium dan hal lain untuk dilakukan di negara tersebut.
Setelah melalui beberapa sidang, Sam Bankman-Fried akhirnya diputus bersalah. Dia dituding melakukan tujuh kejahatan, termasuk penipuan transaksi elektronik dan pencucian uang.
Semuanya terkait dengan bursa FTX. Perusahaan itu didirikannya bersama dengan Alameda Research, perusahaan milik Bankman-Fried yang juga terkait kasus ini.
Menurut juri, Bankman-Fried sengaja melakukan tindak kriminal menggunakan dana nasabah FTX. Uang itu lalu digunakan membeli properti mewah, investasi di startup lain, membayar sponsor, donasi politik, hingga menutup kerugian di Alameda.
Hidup mewah di Bahama
Bankman-Fried dan para petinggi FTX terkenal karena tinggal bersama di sebuah penthouse mewah di Bahama yang berfungsi sekaligus sebagai kantornya.
Penthouse senilai $35 juta tempat Sam Bankman-Fried dan rekan kerjanya tinggal. (SDNY via Tangkapan Layar CNBC.com) |
Penampakan penthouse mewah tempat Sam Bankman-Fried dan para petinggi FTX tinggal diungkap di pengadilan. Apartemen yang dikabarkan tidak pernah sepi dari pesta pora tersebut berada di pucuk gedung apartemen bernama The Orchid, yang berhadapan langsung dengan Samudra Atlantik.
Pengacara Bahama memperkirakan SBF dan Ryan Salame, salah satu mantan bos FTX, menghabiskan US$ 256,3 juta untuk membeli dan mengelola 35 properti di New Providence, Bahama.
Pemandangan pintu masuk Albany, komunitas yang terjaga keamanannya dan salah satu resor tepi laut paling eksklusif di dunia, di New Providence, Bahama, 18 November 2022. (REUTERS/Koh Gui Qing) |
Penthouse yang luasnya melebihi 1.000 meter persegi yang menjadi kantor sekaligus rumah SBF dan teman dekat sekaligus rekan kerjanya diperkirakan bernilai US$ 35 juta (sekitar Rp 550 miliar). Fasilitas di dalamnya termasuk lantai marbel, spa pribadi, serta kolam renang dan jacuzzi di balkon.
Beberapa penulis dan jurnalis yang sempat berkunjung ke penthouse FTX mendeskripsikan kemewahan apartemen tersebut. Michal Lewis misalnya, menggambarkan “setiap malam penthouse dipenuhi cahaya ungu sehingga tampak glamor, membuat iri orang yang terbiasa menjadi objek iri hati orang lain.”
Penthouse senilai $35 juta tempat Sam Bankman-Fried dan rekan kerjanya tinggal. (SDNY via Tangkapan Layar CNBC.com) |
Namun, Lewis menjelaskan bahwa SBF dan teman-temannya memperlakukan kondominium tersebut seperti kantor. Salah satu dinding diisi oleh sebaris monitor komputer dengan kabel mengular di belakangnya.
Seorang jurnalis dari Coindesk, menggambarkan apartemen tersebut sebagai irisan antara asrama mewah dan lantai bursa.
Bankman-Fried memang kerap mengundang jurnalis ke apartemennya. Pada September 2022, saat diwawancarai oleh CNBC International, ia mengklaim memiliki dana tunai senilai US$ 1 miliar untuk “mendukung” industri kripto yang saat itu sedang babak belur.
Di Bahama, Bankman-Fried tinggal dengan sembilan orang lainnya termasuk teman dari SMA, mantan pacar, teman sekamar di asrama kuliah, dan pejabat tinggi di FTX dan Alameda Research.
Kini, sebagian besar dari rekan serumah SBF menjadi saksi di sidangnya. Gary Wang, rekan pendiri FTX telah memberikan kesaksiannya pada pekan lalu, begitu juga dengan Adam Yedidia, pegawai FTX dan teman kuliah SBF di MIT. Pekan ini, giliran mantan pacar SBF dan CEO Alameda Research, Caroline Ellison yang bersaksi.
Menurut CNBC International, SBF dan sembilan orang teman serumahnya sangat dekat dan intim, terutama selama pandemi Covid-19. Mereka bersama-sama pindah dari Hong Kong ke Bahama agar terhindar dari potensi terpapar virus Corona. Di penthouse di Bahama, para bos FTX bekerja dan berpesta.
Salah satu cerita menyatakan ada di apartemen tersebut ada psikiater yang selalu siap memberikan obat stimulan untuk penghuninya. Bahkan, banyak cerita soal petualangan seksual antara para penghuni.
Menurut laporan Coindesk, mereka punya hubungan asmara satu sama lain dalam pola hubungan yang disebut sebagai polycule atau ikatan asmara dengan banyak orang dan biasanya berbentuk hubungan seksual banyak pasangan.
Salah satu hubungan yang terungkap adalah Bankman-Fried dengan eks CEO Alameda, Caroline Ellison. Keduanya disebut punya hubungan yang ‘putus-nyambung’.
Saat laporan ini muncul, tersebar pula isi sebuah blog yang terkait dengan Ellison. Isinya mengenai keyakinan dan filosofi soal persaingan poliamori dan seksual, ketertarikan pada ilmu ras, dan keyakinan pada sinergi alami antara kripto dan penipuan.
Akun tumblr itu aktif sejak 2014 hingga tahun lalu dengan menggunakan nama “Fake Charity Nerd Girl” dan “worldoptimization”. Detail pribadi diungkap penulisnya, termasuk riwayat pendidikan, profesional, dan riwayat hidup yang disebut mirip dengan Ellison.
Pada Maret 2021, pembuat tumblr juga membuka akun Twitter dan ternyata menautkan laman akun Ellison yang dibuat pada bulan yang sama.
Di dalam Tumblr, penulis mengungkapkan dinamika seksual di Bahama. “Saat mengawali kehidupanku dalam [hubungan] poly[amorous], saya pikir ini adalah langkah besar dari masa lalu saya yang tradisional. Namun sejujurnya, saya memutuskan bahwa gaya hidup poly lebih mirip seperti kehidupan selir di kekaisaran China.”
Selain itu, ada juga terkait dinamika kehidupan polyamorous dengan kompetisi pasar yang sengit dari kekuasaan dan kompetisi seksual. Dia juga menuliskan mengenai kripto yang disebut sebagian besar mengenai scam dan meme. https://kebayangkali.com/